Admin
Posted on 3 years ago 1122x dibaca
Bumiayu - Seringnya terjadi kecelakaan yang diakibatkan rem blong di fly over yang kerap kali menimbulkan korban jiwa membuat beberapa pihak merasa prihatin dan geram dengan ulah bandel perusahaan yang tidak menaati aturan terkait batas tonase muatan truck.
Sabtu, (19/6/2021) sebuah truck bermuatan gandum meluncur bebas ketika melewati flyover Kretek, diduga mengalami rem blong. Atas kejadian tersebut, 1 orang tewas dan 5 orang mengalami luka. Korban meninggal adalah Kamil (60) warga dukuh Kramat Bumiayu, sedangakan 5 korban luka-luka adalah Dedi (50) supir mikrobus warga Taraban Paguyangan, Khudori (70) warga Karangturi, Trino (31) warga Karangturi, Ikhsan (47) warga Kauman dan Abdul Aziz (40) warga dukuh Bandung kecamatan Bumiayu.
Atas kejadian tersebut, KNPI Bumiayu mendorong seluruh pemangku kebijakan agar berani dalam menegakkan permenhub no.6 tahun 2019 tentang pengaturan lalu lintas di ruas jalan nasional Ajibarang-Prupug. Salah satunya menindak para oknum perusahaan yang memuat gandum lebih dari batas yang ditentukan (Over Dimensi Over Load).
Aditya Gagah Wicaksono selaku Ketua Umum KNPI Bumiayu mengingatkan agar pemangku kebijakan harus berani dan segera mengambil tindakan terhadap oknum perusahaan yang memaksakan mengangkut muatan melebihi kapasitas.
“General Manager PT Pelabuhan Indonesia III cabang Tanjung Intan Cilacap harus benar-benar maksimal dalam melaksanakan tugasnya, salah satunya menghimbau kepada para perusahaan gandum yang sedang bongkar muat untuk sesuai dengan kapasitas muatan truck, agar tidak terjadi over dimensi over load yang bisa menyebabkan rem blong di fly over Kretek Paguyangan", tegas Gagah (20/6/2021).
Dia juga menyayangkan terkait keberadaan jembatan timbang di Ajibarang yang tidak berfungsi. Menurutnya, upaya preventif paling mengakar adalah di pelabuhan Cilacap yang sedang melakukan aktivitas bongkar muat.
