Admin
Posted on 4 years ago 921x dibacaPaguyangan, Badan Esekutif Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Peradaban, Selasa (15/12) menggelar talk show manajemen aksi dan advokasi secara daring. Acara tersebut menghadirkan dua narasumber yaitu sdr. Darwanto selaku praktisi hukum, dan sdr. Levi selaku aktivis gerakan berantas anti korupsi (Gebrak).
Dalam penyampaiannya Levi mengatakan bahwa aksi masa merupakan ruang bagi mahasiswa untuk latihan berproses dengan berani menyampaikan pendapatnya walaupun berhadapan dengan tembok yang besar.
“ Aksi itu dilindungi oleh undang-undang, mahasiswa jangan sampai takut, tidak ada perubahan sosial dengan tidak melakukan aksi” tegas Levi.
Sementara itu Darwanto selaku praktisi hukum mengajak teman-teman mahasiswa untuk lebih memahami lagi terkait advokasi.
“Urgensi advokasi dalam mengawal proses demokrasi termasuk kondisi sekarang ini perlu ada kelompok, komunitas, organisasi untuk menjalankan misi politik kerakyatan” demikian disampaikan Darmanto.
Ia juga menambahkan bahwa advokasi harus dilakukan secara sistematis, terorganisir, terukur dan terpadu dalam menyelesaikan persoalan yang sedang terjadi.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Peradaban Shofi Syarifudin mengatakan bahwa tujuan dari acara talkshow manajemen aksi dan advokasi ini adalah untuk memberikan pengalaman dan pencerahan kepada mahasiswa tentang manajemen aksi dan advokasi.
“Kami berharap dengan adanya kegiatan ini dapat menambah wawasan baru tentang ilmu advokasi, penanganan, pendampingan advokasi serta agar mahasiswa tahu tahapan-tahapan apa saja yang dilakukan ketika nanti mahasiswa menghadapi isu yang sedang berkembang untuk aksi”, kata Shofi. Ia juga berharap acara tersebut dapat menghasilkan output yang nyata, bukan hanya seremonial semata.
(Ade)