Silahkan masukan running text disini | Berita berjalan terbaru | informasi mengenai website call 085741167889

Bijak Bergadget, Anak-anak Pandansari Antusias Memainkan Permainan Tradisional

Admin

Posted on 3 years ago 903x dibaca

Paguyangan - Puluhan anak-anak yang berada di desa Pandansari, kecamatan Paguyangan sangat antusias mengikuti kegiatan "bijak bergadget" yang diadakan oleh Perpusdes Secercah bekerjasama dengan mahasiswa KKN Universitas Peradaban dan mahasiswa praktikum III Polteksos Bandung. Selama dua hari (6-7/3/2021) anak-anak di Pandansari mendapatkan edukasi terkait penggunaan gadget yang baik.

Kepala desa Pandansari Irwan Susanto, ST mengatakan, di hari pertama anak-anak diberikan bekal pengetahuan terkait pentingnya bijak menggunakan gadget agar tidak terjadi candu yang berakibat pada berkurangnya interaksi anak-anak terhadap teman sepermainannya serta agar terhindar dari paparan konten pornografi.

Dia menambahkan bahwa di hari kedua, Minggu 7 Maret 2021 adalah kegiatan satu hari tanpa gadget dengan tujuan untuk memberikan bekal kepada anak-anak untuk bisa membagi waktu, serta bermain dan berinteraksi dengan teman-temannya tanpa gadget.

Kegiatan satu hari tanpa gadget tersebut dilakukan di lapangan desa setempat, anak-anak diajak untuk aktif berinteraksi dan melakukan kegiatan di luar ruangan dengan memainkan berbagai 'dolanan tradisional ' asli nusantara seperti permainan gobak sodor, bentengan, lompat tali, tembak dor, tebak kata, tebak gaya, voly balon, susun korek api dan baron.

"Ketika anak-anak diajak untuk melakukan kegiatan di luar ruangan, ternyata mereka lebih ekspresif serta lebih aktif berinteraksi dengan teman-temannya", kata Irwan (7/3/2021).

Irwan mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut dilakukan karena ia merasa prihatin dengan kondisi anak-anak sekarang yang rentan terhadap penyalahgunaan gadget. Menurutnya, anak-anak di era sekarang sudah mulai asing dengan 'dolanan tradisional' karena sudah terlalu asyik dengan gadgetnya.

"Melalui kegiatan bijak bergadget ini, Saya berharap anak-anak tidak kehilangan identitasnya, dan tidak asing terhadap 'dolanan tradisional' yang semestinya mereka mainkan di usia anak-anak, karena 'dolanan tradisional' bisa menyeimbangkan antara aspek psikomotorik dan kognitif anak-anak", ungkap Irwan.