Admin
Posted on 3 years ago 996x dibaca
Tonjong (29/12). Di akhir tahun 2020 sekelompok pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna Mandiri Jaya Desa Pepedan Kecamatan Tonjong membuat sebuah terobosan baru dari program pengelolaan sampah Desa setelah pemilahan sampah organik, non organik serta pemanfaatan pupuk cair dari pemilahan sampah organik, kemudian hadirlah aplikasi SINPERAH (Sistem Informasi Penarikan Retribusi Sampah) untuk memudahkan pengelola sampah melakukan penarikan iuran sampah ke peserta.
Bertempat di Balai Desa Pepedan (29/12/2020), bimtek perihal penggunaan aplikasi SINPERAH ini dilaksanakan agar warga desa Pepedan bisa mengenal dan memahami cara kerja dari aplikasi tersebut. Kegiatan bimtek SINPERAH ini dibuka langsung oleh Ketua Karangtaruna Mandiri Jaya Aviv Fahruri, S.Pd. Ide ini muncul ketika operator dan tim penarik retribusi pengelolaan sampah merasa kesulitan dalam merekap dan membuat laporan bulanan. Aviv Fahruri, S.Pd selaku Ketua Karangtaruna Mandiri Jaya mempunyai inisiatif menggandeng seseorang yang mempunyai kompetensi di bidang IT untuk membuatkan aplikasi berbasis Android.
Aviv Fahruri, S.Pd mengatakan meski penarikan dari retribusi pengelolaan sampah Desa cukup lancar, namun Karangtaruna Mandiri Jaya memiliki keinginan untuk memanfaatkan teknologi yang ada saat ini bisa menjadi solusi untuk memudahkan dalam berbagai aktivitas secara efektif dan efisien termasuk dalam penarikan retribusi sampah Desa.
Salah satu pemuda Desa Pepedan Fahri Alfarizi, M.Pd selaku narasumber dalam bimtek SINPERAH yang kini berdomisili di Kabupaten Tegal dan berkiprah di dunia pendidikan ini masih memiliki semangat untuk bersinergi dan berkontribusi di tanah kelahirannya Desa Pepedan yang sudah membesarkannya. Dengan sukarela ia mau berbagi dan membantu kesulitan yang dihadapi Karangtaruna khususnya dalam pengelolaan sampah.
“Dengan membuatkan aplikasi dan memberikan pelatihan kepada operator petugas pengelolaan sampah dari pemuda Karangtaruna paling tidak bisa menularkan ilmu yang dimiliki”, ujarnya. Ia berharap kegiatan-kegaitan pelatihan untuk pemberdayaan pemuda di Desa supaya diperbanyak, hal ini untuk meningkatkan mutu SDM Pemuda Desa.
“Pengelolaan sampah yang menjadi program Kabupaten Brebes secara mayoritas sudah diterapkan di setiap Desa, tapi pengembangan-pengembangannya belum bisa maksimal karena terkendala pada sumber daya manusianya, hal ini bisa dimanfaatkan sebagai pemicu untuk desa-desa yang lain tentunya,” pungkasnya.