Admin
Posted on 3 years ago 923x dibacaPekalongan - Madrasah Aliyah Rifaiyah Kedungwuni bersama Mahasiswa PPL BPI IAIN Pekalongan menyelenggarakan acara Seminar Motivasi Belajar dan Manajemen Waktu pada Minggu (3/10/2021) di MA Rifaiyah Kedungwuni Putri Gembong Selatan, Kedungwuni, Pekalongan.
Acara seminar tersebut dilaksanakan berangkat dari keresahan siswa santri yang dalam proses belajarnya terkendala dalam mengatur waktu. Mengingat siswa santri selain harus berproses di Madrasah juga harus belajar di Pondok Pesantren.
Narasumber seminar kali ini adalah Kak Rozak pegiat Komnas anak dan Agus Sulistijo Guru Sejarah di MA Rifaiyah Kedungwuni.
Kak Rozak pria asal Bumiayu, Brebes ini mengajak para siswa untuk mensyukuri keberadaan para siswa santri. Karena banyak anak di luar pesantren yang salah dalam pergaulannya seperti melakukan penyimpangan seks, kecanduan gadget serta banyak yang menjadi korban kekerasan seksual.
"Kita harus bersyukur terhadap apa yang sudah kita miliki, keluarga, teman dan lingkungan pendidikan yang baik bisa menjadi benteng diri kita agar tidak menyimpang dalam kehidupan bermasyarakat", tegas Kak Rozak (3/10/2021).
Kak Rozak, salah satu motivator yang mengaku sebagai muridnya Kak Seto ini mengajak siswa untuk fokus dan konsentrasi pada potensi, bukan pada hambatan. Justru hambatan merupakan pemantik untuk mengasah potensi kita.
Data dari penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa secara nasional sebesar 87% ternyata salah dalam memilih jurusan di Universitasnya. Hal ini menunjukkan bahwa banyak anak indonesia yang belum mengetahui bakatnya. Terang Penyuluh parenting ini.
Di sesi berikutnya, Agus Sulistiyo sebagai pemateri kedua menerangkan bahwa manusia dianugerahi oleh Allah dengan banyak potensi (omnipotent) sebagai bekal hidupnya. Ia menceritakan tentang perjalanan akademiknya di jurusan kedokteran, tetapi ia sempat meninggalkan dunia kedokteran menjadi Vice Presiden Direktur PT. Sri Kencana Multimedia Centre Jakarta. Ia juga melepas jabatan strategisnya demi menuruti panggilan hati untuk menekuni sejarah. Selama di Pekalongan ia telah menyelesaikan beberapa buku Sejarah Baurekso.
Pria kelahiran Surakarta ini berpesan kepada para siswa agar bisa lebih jeli dalam menumkan potensi diri masing-masing. "Kita boleh mengasah satu spesifikasi potensi, tapi jangan menutup diri dari potensimu yang lain yang Allah anugrahkan" demikian pungkasnya (3/10/2021).