Admin
Posted on 3 years ago 911x dibacaDari mana Saya Terpapar Covid-19?
Saya tidak tahu pasti dimana Saya bisa terpapar Covid-19, kemungkinan besar Saya terpapar ketika Saya teledor melepas masker di ruang publik. Covid-19 menyarang begitu cepat, musuh tak kasat mata menyerang dan bisa mengincar siapapun yang lengah terhadap protokol kesehatan. Ini menjadi pelajaran penting bagi Saya. Berbagai studi terkait Covid-19 menyebutkan bahwa gejala Covid-19 umumnya muncul dua sampai empat belas hari setelah terinfeksi. Angka kematian yang dipicu karena Covid-19 memang relatif lebih rendah dibandingkan dengan angka kesembuhan. Kita perlu mematuhi protokol kesehatan dan menjaga imunitas tubuh Kita agar tidak mudah terpapar. Ikhtiar merupakan sebuah keharusan, Saya yakin bahwa Allah SWT pasti akan memberikan kesembuhan. Keyakinan itu semakin kuat ketika keluarga, kerabat, teman, sahabat dan rekan kerjaku memberi dukungan dan semangat untuk sembuh.
Setelah Saya dikabarkan bahwa Saya positif Covid-19, berbagai suplemen dan nutrisi yang dapat menjaga kestabilan kondisi tubuh Saya konsumsi seperti sari lemon, betadhien kumur, bubur kacang hijau, kerang, yakult, prebiotik, jamu sulingan khas jogja serta redoxon. Kebutuhan akan konsumsi air putih juga harus tercukupi, perhari minimal meminum air putih 1,5 liter sampai 2,5 liter. Jika memungkinan masker medis dipakai saaat menjalankan isolasi mandiri. Saat itu Saya mendapatkan saran ketika merasakan hidung perih, gunakan air wudhu untuk menyedot air ke dalam hidung agar rasa perihnya sedikit berkurang.
Selain itu Saya juga mendapatkan saran dari saudara yang anaknya seorang dokter, ketika sedang merasakan sesak dan tak bisa tidur untuk membalurkan minyak kayu putih ke tubuh dan dibagian dada kemudian menghisapnya. Tidak hanya itu, Saya juga disarankan untuk meminum air putih yang sudah ditambahkan dengan lima tetes minyak kayu putih dan atas izin Allah SWT kondisi badan berangsur membaik. Saat menjelang tidur Saya mengkonsumsi redoxon (zinc) tergantung kondisi tubuh sesuai keperluan. Dukungan dan motivasi sangat dibutuhkan untuk memberi semangat dan kebahagiaan agar kondisi berangsur membaik.
Saya menyarankan bagi yang melakukan isolasi mandiri baik di rumah maupun di rumah sakit untuk mempersiapkan alat pembersih diri, gunting, gunting kuku, pembersih telinga, tisu wajah, serta tisu basah. Jika merasakan gejala flu atau sesak, coba ambil tiga iris jahe serta air panas dalam satu wadah kemudian teteskan lima tetes minyak kayu putih lalu hirup perlahan-lahan secara berulang-ulang.
Mari Kita lindungi diri Kita dan orang lain agar tidak tertular dan menularkan virus ini. Kondisi Saya berangsur membaik dan perlahan gejala mulai hilang di tanggal 17 November 2020, tetapi untuk rasa di lidah itu belum kembali 100% . Saya swab ulang pada tanggal 24 November 2020, untuk memastikan kondisi Saya untuk mengambil hasil swab evaluasi tersebut di rumah sakit. Alhamdulillahirobbil alamin puji syukur hasilnya negatif. Saya mendapat pesan dari dokter RSPC begini melalui pesan whatsapp “Selamat dan tetap patuhi protokol kesehatan ya mbak Rizqi, karena pandemi ini semua potensial terpapar, menularkan, dan tertular meskipun orang tersebut sudah pernah terkonfirmasi tapi tidak menutup kemungkinan untuk bisa tertular kembali disaat imun Anda turun”.
Alhamdulillah terimakasih kepada Allah SWT, Sholawat dan salam untuk Rosul dan sahabatnya. Terimakasih kepada suami, orang tua, anak-anak, kaka, adek, sahabat, saudara, kerabat, teman, rekan kerja, pemdes Benda atas bantuan dan semangatnya karena Saya masih diberikan kesempatan hidup dan sembuh dari Covid-19 ini. Saya mengingatkan kepada semua bahwa Covid-19 itu ada dan nyata. Selama satu bulan Saya berpisah untuk sementara waktu dengan keluarga. Tepat di tanggal 1 Desember Saya baru bisa bertemu keluarga. Terus berdoa dan ikhtiar semoga pandemi ini segera berakhir. Saya berpesan jika dalam lingkungan sekitar Kita ada seseorang yang terkonfirmasi positif, lingkungan sekitar harus giatkan lagi “njogo tonggone”, “gotong royonge” dalam memberi semangat serta dukungan dalam bentuk apapun kepadanya.
Tulisan ini Saya rangkum selama Saya menjalani isolasi mandiri dalam kurun waktu satu bulan di rumah. Mohon maaf apabila ada tutur kata yang kurang berkenan.
Wallahul muwafik illa aquwamuttorik wassalamualaikum Wr. Wb