Silahkan masukan running text disini | Berita berjalan terbaru | informasi mengenai website call 085741167889

Pandemi, Pantang Skripsi Terhenti

Admin

Posted on 3 years ago 1284x dibaca

Pandemi Covid-19 yang terjadi mulai akhir tahun 2019 hingga saat ini  belum bisa diprediksi kapan berakhir. Pada tahun 2020 banyak ilmuan yang memprediksi bahwa virus corona ini akan berakhir di pertengahan tahun 2020, bahkan sampai presiden Joko Widodo (Jokowi) pun memprediksi bahwa pandemi ini berakhir di akhir tahun 2020 dengan masyarakat sudah bisa melaksanakan kehidupannya seperti mula.

Namun prediksi itu meleset, justru di pertengahan tahun 2021 angka kasus orang terkonfirmasi positif virus corona semakin meningkat, bahkan kini muncul adanya mutasi dari virus tersebut dengan berbagai varian baru serta gejala baru yang muncul dari orang yang terinfeksi. Penyebaran  Covid-19 yang merata di penjuru tanah air dikhawatirkan dapat memicu lonjakan kasus orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Prediksi baru dari WHO dengan Bill Gates yang mengatakan bahwa pandemic Covid-19 akan berakhir pada paruh pertama 2022 (Kabarsiger.com). 

Dampak dari pandemi ini sudah merambah pada berbagai sektor kehidupan, tidak terkecuali sektor pendidikan. Kini pendidikan di Indonesia sedang mencari solusi yang terbaik untuk mencari konsep dan solusi yang terbaik, mengingat saat ini satuan pendidikan tidak melakukan pembelajaran tatap muka. Dalam proses pembelajaran kini dialihkan menjadi pembelajaran berbasis daring atau dalam jaringan, yaitu siswa belajar tanpa tatap muka secara langsung dengan guru di ruang kelas  melainkan dengan menatap layar android atau PC dengan login di platform yang digunakan sekolah.

Praktik pembelajaran daring tersebut diterapkan dari tingkat dasar hingga menengah hingga tingkat pendidikan tinggi yang menerapkan pembelajaran daring dalam kurun waktu kurang lebih selama 1 tahun terakhir. Berbagai kendala pun bermunculan ketika pembelajaran daring diterapkan, namun seiring dengan berjalannya waktu, kendala-kendala tersebut perlahan bisa teratasi dengan baik. 

Bagi mahasiswa, kendala dalam penerapan pembelajaran daring sangat dirasakan betul, terutama bagi golongan mahasiswa ‘masa tenggang’ atau mahasiswa tingkat akhir, yang memiliki setumpuk tanggung jawab besar dan memiliki batas waktu untuk menyelesaikan tugas akhir. Berdasarkan analisis penulis, pembelajaran atau pelayanan yang di online kan dapat membawa keuntungan bagi sebagian mahasiswa dan ada jugs sebagian mahasiswa yang merasa dirugikan dengan sistem yang diterapkan secara online.

Bagi mahasiswa yang sudah terbiasa melakukan bimbingan dengan sistem konvensional (tatap muka), maka akan lebih mudah memahami jika ada revisi karena disitu terjadi proses dialog dua arah, berbeda ketika bimbingan online melalui platform tertentu tentu sering terjadi di lapangan banyak sekali poin-poin untuk perbaikan sering ada yang terlewat.

Bagi mahasiswa yang mampu menyiasati kondisi saat ini, melakukan bimbingan online maupun offline  tidak terlalu dipermasalahkan karena memiliki solusi tersendiri untuk mengatasi problem yang muncul atau dampak dari kedua sistem tersebut. Misalnya, ketika bimbingan dilakukan secara online agar tidak terlewat poin-poin pentingnya, perlu adanya perekaman saat bimbingan selain mencatat pada catatan kecil dengan tujuan agar ketika ada poin yang terlewat bisa di putar kembali hasil rekaman tersebut. Dalam pengerjaan skripsi tentu harus hadir dari berbagai pihak untuk saling menguatkan, menjadi support system terbaik ketika semangat mengerjakan skripsi sedang up or down sehingga baik mahasiswa maupun dosen harus memberikan energi positif untuk masing-masing.

Memang dalam kenyataannya, terdapat beberapa kasus. Pertama, ketika mahasiswa sedang up semangatnya terkadang dosen pembimbing down. Kedua, ketika dosen pembimbing sedang up  memberikan semangat kepada mahasiswa, justru mahasiswa down. Bersyukurlah ketika mendapatkan dosen pembimbing yang satu frekuensi dan saling support.

Namun, ketika sebuah sistem yang sudah menjadi konsensus bersama harus seperti itu dan tidak sesuai ekspektasi, jalani semaksimal mungkin ikuti alurnya, kurangi mengeluhnya banyak hikmah dibaliknya. Tetap fokus pada target dan yakin pada yang ditargetkan akan sampai ketika berusaha dan berdoa. Pandemi bukanlah sebuah alasan untuk menunda skripsi ketika target. Semoga Tuhan selalu bersama mahasiswa ‘masa tenggang’.  

(Penulis adalah Aizul Istiqomah, Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika, Universitas Peradaban)