Silahkan masukan running text disini | Berita berjalan terbaru | informasi mengenai website call 085741167889

Pemekaran adalah keniscayaan: Amanah secara konstitusional

Admin

Posted on 3 years ago 1197x dibaca

Himpunan Mahasiswa Islam merupakan organisasi mahasiswa tertua dan terbesar se-Indonesia. Bahkan organisasi ini menjadi peringkat ke-dua tertib administrasi setelah TNI, artinya organisasi HMI berjalan sesuai dengan mekanisme jalan yang cenderung Hanif. Himpunan Mahasiswa Islam sampai hari ini selalu memegang pada dua komitmen yakni komitmen ke-Indonesiaan dan komitmen ke-Islaman karena HMI lahir dua tahun pasca kemerdekaan dan penggagasnya ialah Prof. Lafran Pane yang dinobatkan sebagai pahlawan nasional.

Bahkan Jenderal Sudirman menaruh harapan besar kepada HMI, disuatu pidatonya dia mengatakan, “HMI bukan saja Himpunan Mahasiswa Islam, tetapi HMI juga Harapan Masyarakat Indonesia”. Hingga saat ini, sudah banyak kader yang tersebar di 250 cabang yang ada di Indonesia.

Pergolakan pemikiran serta pergerakan HMI jika dikomparasikan saat HMI baru didirikan dengan kondisi sekarang tentu berbeda, HMI sekarang sudah menjadi organisasi terbesar yang tentunya memiliki perbedaan yang sangat kontras, mengapa demikian? Saat ini ruang pemikiran kader HMI semakin mendekati logika falaccy, kebenaran hanya dijadikan sebagai topeng kepura-puraan saja. Bahkan pola kaderisasi yang saat ini berjalan kini mulai mengalami pergeseran paradigma, tidak seiring dengan spirit keumatan dan kebangsaan. Pola kaderisasi yang muncul ke permukaan sekarang lebih memperlihatkan kesan politis demi kelanggengan hasrat kepentingan kelompok dan individu.

Hal ini sangat mudah dibaca  ketika beberapa roda organisasi HMI mengalami dualisme dalam satu rumpun himpunan. Artinya organisasi ini sudah jauh dengan orang-orang yang tetap teguh memegang komitmen untuk tetap berdiri tegak dan mengabdi kepada umat dan bangsa. Serta cenderung kepada kebenaran; definisi kader.

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Tegal menaungi delapan komisariat yang terbagi menjadi tiga wilayah diantaranya Kota Tegal, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes. Saat ini isu pemekaran mulai hangat diperbincangkan kembali, isu pemekaran tersebut sudah ada sejak empat tahun lalu yang sudah diusulkan dalam rekomendasi internal saat konferensi Cabang HMI Cabang Tegal.

Sebuah paradigma muncul dalam pemikiran yang berbeda. Beberapa menyepakati untuk menindaklanjuti pemekaran dan beberapa untuk tidak menyepakati tindak lanjut pemekaran HMI Cabang persiapan Brebes. Alih-alih ini menjadi sebuah bahan hangat yang selalu dibawa saat konfercab. 

Pada konfercab Ke-VII yang dilaksanakan pada tanggal 12-13 maret memberikan sebuah hasil yang mengharumkan, sebab dua kandidat pada pemilihan formatur untuk bersedia mengawal terkait dengan pemekaran Cabang persiapan Brebes asalkan sesuai dengan mekanisme yang sudah termaktub dalam konstitusi. Hal ini masih menimbulkan skeptis dari sudut pandang pegiat pemekaran Cabang Persiapan Brebes, dari hal tersebut juga muncullah sebuah praduga bahwa pemekaran ini bukan lagi sebuah keniscayaan tapi bentuk kepentingan atau bahkan titipan.

Memang banyak hal yang harus diluruskan kembali, jangan sampai logica falaccy menjadi sebuah alibi bahwa sedang berada dalam jalur kebenaran. Alur pemekaran  sebuah tanggung jawab pengurus cabang yang disampaikan oleh pengurus komisariat dan disepakati bersama oleh kader-kader dalam lingkup wilayah tersebut.

Hemat penulis menyatakan bahwa pemekaran adalah keniscayaan tidak ada yang dikhawatirkan atau disembunyikan. Sebab pemekaran adalah sebuah amanah secara konstitusional yang menjadi sebuah pijakan untuk kembali mengharumkan nama Himpunan Mahasiswa Islam serta laboratorium perkaderan pada wilayah tersebut. Jika pemekaran menjadi sebuah kepentingan dan titipan, maka kemerdekaan berpikir akan semakin hilang serta akan mengalami kejumudan dalam berfikir.

(Siti Zulaeka merupakan Fomatur Terpilih HMI Cabang Tegal Periode 2020-2021)