Silahkan masukan running text disini | Berita berjalan terbaru | informasi mengenai website call 085741167889

Pengusaha VS Aktivis 2

Admin

Posted on 2 years ago 1173x dibaca

Aktifis sejati itu adalah manusia besar yang lahir karena ditempa masalah riil di lapangan dan juga karena jiwa kerelawanannya. Mereka itu justru patut dibanggakan karena tak sedikit yang harus sampai meregang nyawa karena membela hak masyarakat. Tapi tentu bukan aktifis gadungan yang bekerja hanya untuk sekedar meningkatkan posisi tawar politis pribadinya dan atau memperbanyak daftar riwayat kegiatan demi menambah pertimbangan karir politis atau profesionalnya. 

Dari segi substansi, pernyataan Menteri Teten yang katakan bahwa kita perlu menambah pengusaha, karena jumlahnya terlalu sedikit atau masih di angka 3,18 persen dari jumlah penduduk juga sebetulnya sebuah pernyataan yang perlu diklarifikasi definisinya. Apa yang dimaksud dengan pengusaha menurut dia dan dasar perhitungan jumlahnya baru 3,18 persen itu apa?. Bukankah dia sering menyebut bahwa pengusaha mikro kita itu jumlahnya 64 juta atau 99,9 persen dari jumlah pengusaha kita? lalu mereka itu apa kalau bukan pengusaha?. Juga jadi pertanyaan, referensinya apa yang menyebut bahwa negara itu maju jika jumlah pengusahanya itu semakin banyak ? 

Sebagaimana kita ketahui bahwa negara yang miskin secara ekonomi itu dimana mana justru karena jumlah pengusahanya yang terlalu banyak. Contoh beberapa negara dengan jumlah pengusaha terbanyak adalah Ekucuador, Guatemala, Peru, Lebanon, Chile. 

Satu hal lagi, negara kita itu di masa pandemi, dibandingkan dengan 43 negara lain yang disurvei oleh Global Entreprenuer Monitor ( GEM), 2021adalah juara satu dari segi negara yang paling banyak bangkut usahanya. Kemudian juga ternyata juara satu dalam memulai usaha karena tidak adanya lapangan kerja yang menampung para penganggur akibat krisis ekonomi di masa pandemi. 

Motivasi para orang dewasa untuk menjadi pengusaha juga berbeda jauh dengan negara negara maju. Kalau mereka itu motivasinya paling banyak adalah untuk menjadi makmur dan demi kellayaan, kita motivasinya karena bertahan hidup di tengah hidup yang serba sulit alias jadi pengusaha gurem yang rentan jatuh miskin. 

Jadi Mas Menteri Teten ini sebetulnya arah pernyataannya secara substabsi mau diarahkan kemana?. Mau mengolok olok aktifis? mau menambah jumlah pengusaha kita agar capai rekor sebagai negara dengan jumlah pengusaha terbanyak ?. 

Jakarta, 17 Mei 2022

Suroto

Aktifis Pengusaha