Admin
Posted on 3 years ago 1933x dibacaSirampog - Bagi kebanyakan orang, mengkonsumsi makanan yang sehat dengan kandungan gizi yang terjaga merupakan sebuah pilihan. Adalah Slamet, seorang petani yang berasal dari kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes memilih berbeda dari para petani pada umumnya. Dia lebih memilih menanam dengan menggunakan sistem organik, hal itu dilakukan karena dirinya lebih mengedepankan hasil tanam yang sehat, terhindar dari bahan-bahan kimia, agar layak dikonsumsi oleh tubuh.
Sudah lima tahun Slamet konsisten menggunakan sistem tanam organik. Saat ini, dia sedang fokus menanam komoditas jahe merah organik. Ia menjelaskan jika komoditas jahe merah di pasar dibutuhkan dalam dunia kesehatan, atas dasar itu Slamet pun berpikiran untuk menanam jahe merah dengan sistem organik. "Jahe merah sendiri kecendurungan untuk kesehatan, kalau budidayanya dengan sistem organik, maka hasilnya akan lebih berkualitas lagi, lebih menunjang untuk kesehatan", ucap Slamet, (27/3/2021).
Dirinya merasa prihatin karena banyak asupan makanan yang sering dikonsumsi masyarakat cenderung sudah terkontaminasi oleh bahan-bahan kimia yang tentunya masyarakat sendiri tidak tahu takaran, dosis yang ada dalam makanan yang dikonsumsi.
Slamet menjelaskan bahwa perbedaan tanaman organik dan nonorganik bisa dilihat dari volume bentuk. "Tanaman organik cenderung tidak terlalu besar ukurannya jika dibandingkan dengan tanaman nonorganik", kata Slamet.
Menurutnya, secara rasa, tanaman organik sangat enak, serta kandungan gizinya sangat baik, karena tidak terkontaminasi oleh cairan kimia, dengan begitu kesehatan tubuh kita terjaga jika mengkonsumsinya.
Selain itu, dia juga menjelaskan bahwa kepadatan rimpang jahe, seratnya lebih bagus bila dibandingkan dengan yang sudah bercampur dengan pupuk yang mengandung bahan kimia. Untuk perbandingan masa panen, tanaman organik memang relatif lebih lama, selisihnya berkisar satu hingga dua minggu dari tanaman non organik.
Lanjutnya, Slamet menerangkan, untuk nutrisi yang digunakan dalam merawat jahe merah sangat sederhana yaitu dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar. Ia ingin mengajak rekan-rekannya yang berprofesi sebagai petani agar menggunakan sistem organik juga.
Nutrisi yang Slamet berikan untuk tanaman jahe merah menggunakan daun-daun yang ditambahkan dengan mikroba sebagai pupuk hijau dalam kurun waktu sekali dalam sebulan.
Guna memperbanyak kapasitas panen, dirinya sedang mencoba menggunakan pola sehari tanam, sehari panen. "Kalau kita menanam sekali, lalu kita menunggu waktu panen yang lama berkisar 7 - 12 bulan, luang waktu yang ada mau kita apakan?", tegasnya demikian.