Silahkan masukan running text disini | Berita berjalan terbaru | informasi mengenai website call 085741167889

Tak Mau Mengandalkan Pemerintah Pusat, Kepala Desa Mlayang Gerak Cepat Membangun Jembatan dengan Dana Minim

Admin

Posted on 3 years ago 928x dibaca

Sirampog - Langkah cepat diambil oleh Kepala Desa Mlayang Abdul Hafidz dalam menyerap aspirasi warganya untuk segera membangun jembatan permanen yang menjadi objek vital menghubungkan tiga desa yaitu desa Mlayang, Manggis dan Mendala.

Proses pembangunan jembatan tersebut menggunakan material bekas  jembatan yang lama, dengan panjang  12 meter lebar 3 meter dan tinggi 4 meter dengan modal 30 juta.

Abdul Hafid selaku Kepala Desa Mlayang menejelaskan bahwa pihaknya sudah terlalu lama menunggu bantuan pemerintah pusat yang tidak kunjung ada kabar. Berangkat dari hal tersebut pihaknya mengambil langkah cepat untuk membuat jembatan permanen.

"Jembatan tersebut sangat  dibutuhkan sekali oleh warga, statusnya merupakan jalan kabupaten dan menjadi jalan poros satu-satunya penghubung tiga desa, yaitu  desa Mlayang, Manggis dan Mendala, serta menjadi akses menuju ke Bumiayu", terangnya (12/10/2021).

Dengan semangat dan tekad yang bulat, pihaknya yakin bahwa proses pembangunan jembatan tersebut bisa segera diselesaikan meskipun dengan anggaran yang sangat minim yaitu 30 juta dari dana bencana alam.

Menurutnya, pemerintah desa Mlayang sudah mengajukan ke pemerintah pusat berkisar 1 miliar untuk membangun  jembatan tersebut, namun selama ini belum ada realisasinya  padahal sangat darurat sekali.

Dikatakannya lanjut, kalaupun dana desa bisa digunakan  untuk membangun jalan kabupaten, mungkin sudah dari awal proses pembangunan jembatan dilaksanakan.

"Karena dana desa tidak boleh digunakan untuk membangun jalan yang berstatus kabupaten dan jalan provinsi, maka kami selaku pemerintah desa Mlayang dengan semangat dan tekad yang bulat, maka proses jembatan tersebut pun dimulai dengan anggaran dana desa yang realisasinya untuk bencana  alam", tegas Abdul Hafid.

Dilanjutkannya, walaupun material pembangunan jembatan menggunakan besi  bekas  jembatan lama yang masih bisa di gunakan, ia yakin bahwa material tersebut sangat masih layak untuk digunakan kembali.

"Insya Allah kuat, yang terpenting ialah transportasi, perekonomian dan pendidikan masyarakat bisa berjalan  lancar", ungkap Kades Mlayang yang di kenal tegas dan berani dalam mengambil keputusan.

Ia sadar bahwa langkah itu diambil untuk membela  rakyatnya walaupun harus  taruhan  jabatannya, baginya hak tersebut tidak ada artinya jika seorang pemimpin tidak bisa menjalankan amanah dan tanggung jawab dengan baik kepada masyarakat.

Pihaknya selaku kepala desa  semaksimal mungkin mengambil langkah yang cepat dan tepat agar aktifitas  masyarakat di bidang infrasturuktur, pendidikan, perekonomian dan ketahanan pangan berjalan dengan lancar. 

"Kita bisa belajar menghemat anggaran negara, kalau negara ingin kaya maka kita dari tingkat desa sampai pusat harus bisa belajar menghemat anggaran, sehingga kita menuju negara yang kaya bukan kelihatan kaya", tegasnya demikian.

Abdul Hafidz mengatakan kalaupun pemerintah memiliki program, harus program yang tepat sasaran dan tepat guna.

"Buatlah program yang langsung  bermanfaat untuk masyarakat kecil, sehingga masyarakat kecil bisa berusaha dan bisa mengentaskan kemiskinan dengan cara membuat infrastruktur yang  bagus  dan membuat program ketahanan pangan dengan membuat irigasi dan embung pertanian, srehingga orang kecil bisa sejahtera", pungkasnya.