Admin
Posted on 3 years ago 1152x dibacaPaguyangan - Pemuda Pancasila kecamatan Paguyangan bersama masyarakat mendatangi kantor PDAM Paguyangan untuk melakukan audiensi dengan Kepala PDAM Paguyangan terkait matinya aliran air yang sudah tiga hari mati, Kamis, 17/06/2021.
Masyarakat yang berlangganan air PDAM di beberapa wilayah kecamatan Paguyangan yang berada di desa Taraban, Pagojengan, Pakujati dan sekitarnya sudah tiga hari tidak mendapatkan suplai air seperti biasanya. Kedatangan Pemuda Pancasila dan masyarakat ke kantor PDAM Paguyangan untuk memastikan kejelasan perihal sampai kapan masyarakat (pelanggan) bisa menikmati kembali suplai air dari PDAM, mengingat sudah tiga hari terakhir ini pelanggan tidak menerima suplai air.
Rohmat selaku wakil ketua Pemuda Pancasila kecamatan Paguyangan mendesak agar PDAM Paguyangan memberikan pelayanan yang maksimal terhadap pelanggannya dan apabila terjadi kendala atau aliran air mati harus ada kejelasan informasi kapan akan air mengalir kembali.
"Jangan sampai air mati karena problem atau kerusakan yang sama yang kerap terjadi berulang secara terus-menerus di kecamatan Paguyangan ini, harus ada tindak lanjut yang serius baik dari pelaksana kantor PDAM Paguyangan hingga pemerintah kabupaten yang terkait”, tegas Rohmat (17/6/2021).
Menurutnya, apabila suplai air ke pelanggan mengalami hambatan dalam kurun waktu yang lama, PDAM harus memberikan kompensasi kepada pelanggan. "Kompensasi itu harus diberikan kepada semua pelanggan, seperti droping air ke masyarakat / pelanggannya, setidaknya bisa memenuhi kebutuhan untuk konsumsi air minum serta untuk kegiatan ibadah di Masjid maupun Mushola", ucap Rohmat.
Sementara itu perwakilan dari masyarakat Bambang Supriyadi mengeluhkan aliran air PDAM yang sudah tiga hari terakhir mati. Lanjutnya, masyarakat (pelanggan) kesulitan mendapatkan air bersih, apabila suplai air mati maka harus cepat ditangani karena masyarakat (pelanggan) melakukan pembayaran secara tepat waktu maka sudah menjadi kewajiban PDAM bekerja dengan cepat dan tepat waktu juga.
"Kami tidak hanya mengeluhkan soal aliran air yang mati, tetapi kami juga menyoroti terkait banyaknya pipa-pipa aliran air yang bocor yang mengakibatkan jalan rusak dan berharap kepada PDAM agar pelayanan lebih maksimal untuk memudahkan koordinasi maka harus ada koordinator di setiap desanya", kata Bambang (17/6/2021).
Perwakilan Pemuda Pancasila dan masyarakat dalam audiensi tersebut menekankan apabila audiensi pertama ini tidak ditindaklanjuti segera atau tidak direalisasikan, pihaknya akan melakukan aksi dengan melibatkan masa dengan jumlah yang banyak untuk datang ke kantor PDAM Paguyangan bahkan juga ke Pemkab Brebes.